Pengisian tekanan pada ban bisa dilakukan dengan 2 metode, yaitu pengisian dengan udara (angin) dan pengisian dengan Gas Nitrogen (N2). Bagi pemilik kendaraan saat ini lebih suka pemakaian gas Nitrogen sebagai pengganti pengisi ban kendaraan. Dengan beralihnya pemakaian Nitrogen untuk tekanan ban , para pemilik kendaraan lebih mengutamakan agar kinerja (grip/daya cakram) ban terhadap jalan aspal tetap optimal, stabil dan umur pakai ban menjadi lebih panjang.
Dari beberapa sumber
mengatakan bahwa ban yang menggunakan nitrogen menjanjikan performa yang
lebih baik daripada ban yang menggunakan angin/udara. Untuk tempat - tempat pengisian tekanan ban menggunakan Gas Nitrogen sudah banyak di berbagai lokasi, di setiap SPBU sudah banyak menyediakan pengisian dengan Nitrogen, bahkan di tempat tambal ban pun sudah banyak ditemui. Memang dari segi harga jika pengisian menggunakan Nitrogen lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan angin. Yang masih menjadi polemik di masyarakat saat ini apakah Nitrogen tersebut bisa dihasilkan dari kompressor? Karena saat ini banyak sekali outlet - outlet pengisian tekanan ban tertulis Nitrogen tetapi disitu ada kompressor. Dari penjelasan karyawan dari oulet Nitrogen mengatakan bahwa dalam proses pengisian ini menggunakan N2 Generator. Dimana di outlet tersebut langsung diproduksi N2 dengan dua alat yaitu mesin Nitrogen Generator dan Kompresor tekanan tinggi. Fungsi dari Kompresor ini adalah untuk suplay angin ke mesin generator Nitrogen dan selanjutnya disaring. Kompresor tersebut akan mendorong angin dengan kandungan udara 79% Nitrogen, 20% Oksigen dan 1% uap air dan selanjutnya masuk ke mesin generator Nitrogen. Sistem yang dipakai Generator Nitrogen menggunakan sistem PSA (Pressure Swing Absorbser) dimana angin yang masuk akan disaring menggunakan CMS (Carbon Molekuler Sieve). CMS berfungsi untuk memisahkan gas Nitrogen dengan oksigen dan lainya. Dari sistem Generator Nitrogen tersebut akan menghasilkan Nitrogen dengan kemurnian 95% - 99,5%. Nah begitu penjelasan yang saya dapatkan dari Outlet pengisian Nitrogen. Proses untuk Generator Nitrogen seperti figure di bawah.
Berikut beberapa kelebihan pengisian tekanan ban menggunakan Nitrogen :
- Membuat tekanan ban kendaraan kita lebih terjaga dan tahan lama, sehingga tidak terlalu sering melakukan pengisian tekanan ban. Hal ini disebabkan partikel molekul Nitrogen lebih besar dari Oksigen sehingga lebih sulit untuk keluar dari pori - pori ban.
- Daya cakram dan kinerja pada ban menjadi lebih optimal akibat grip yang baik , dan tekanan yang tidak berkurang
- Menghemat bahan bakar kendaraan. Dengan pertambahan kemampuan daya cengkeram ban yang lebih stabil maka ban akan menempel lebih sempurna di permukaan jalan dan membuat ringan dari kerja mesin
- Memperpanjang umur pakai Ban kendaraaan , karena tekanan ban yang tepat , menjadikan ban habis secara merata.
- Memperpanjang umur elastisitas karet ban kendaraan, karena tidak terjadi oksidasi pada karet ban.
- Mengurangi kecelakaan akibat pecah ban /overpressure. Nitrogen membuat tekanan ban menjadi stabil terhadap temperatur ban.
- Mencegah munculnya karat dan korosi pada velg ban. Nitrogen merupakan gas kering, karena tidak adanya unsur air yang berada pada gas nitrogen yang menimbulkan kelembaban.
- Tidak membuat cepat panas pada ban kendaraan. Hal itu terjadi karena ban berisi nitrogen memiliki jumlah molekul lebih besar, sehingga tidak mudah kempis dan panas.
- Menggunakan nitrogen juga membuat lebih nyaman dalam berkendara, karena bantingan ban kendaraan lebih empuk. Gas nitrogen dapat menjaga elastisitas ban sehingga kelenturan karet semakin terjaga.
Kelemahan gas Nitrogen sebagai gas pengisi tekanan ban adalah sebagai berikut :
- Harga Pengisian yang masih relatif mahal. Untuk biaya tambah angin kurang lebih Rp. 5.000,- per ban. Dan biaya isi full kurang lebih Rp. 10.000,- per ban.
- Ketersediaan pengisian gas nitrogen untuk ban kendaraan masih belum begitu banyak bengkel yang menyediakannya, kecuali jika dekat dengan SPBU.
- Dengan menggunakan nitrogen kendaraan harus sering digunakan. Jika tidak digunakan beberapa hari, maka tekanan udaranya akan cepat menurun.
- Gas nitrogen di dalam ban tersebut akan cepat keluar karena pengaruh udara di luar yang lebih dingin dan akibat gravitasi.
- Kalau tekanan nitrogen sudah berkurang, kita tidak bisa sembarangan menambahkannya dengan angin biasa. Harus nitrogen lagi. Jika ingin balik menggunakan angin biasa, harus kuras habis dulu semua nitrogennya, baru isi angin biasa.
No comments:
Post a Comment