Setiap pengendara berusaha untuk menerapkan Defensive Driving guna mencegah terjadinya kondisi yang tidak diinginkan. Dengan menerapkan Defensive Driving ada tiga faktor utama yang mempengaruhi, sebagai berikut :
1. KONDISI PENGEMUDI (Driver” Conditions)
Kondisi Pengemudi ini berhubungan dengan kejiwaan atau kondisi emosi pengemudi saat itu, misalkan senang, sedih, marah, takut, kecewa, depresi dan sebagainya. Alangkah baiknya untuk pengemudi bisa mengatur konsentrasinya meskipun dalam kondisi apapun. Hal ini untuk keselamatan pengemudi sendiri. Jangan sampai terpengaruh dengan kondisi yang dihadapi, meskipun dalam kondisi marah, sedih, kecewa dan sebagainya. Tetaplah fokus saat berkendara.
2. KARAKTER PENGEMUDI (Driving Personality)
Karakter Pengemudi terdiri dari :
a. Aggresive Driving (High Risk Driving), Pengemudi yang berkarakter aggresive driving bisa dibilang pengemudi yang cukup liar dalam berkendara dan lebih cenderung tidak mematuhi peraturan yang berlaku. Misalkan saja pengemudi ini tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi, sering melanggar rambu - rambu lalu lintas, mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa memperhitungkan sekitarnya. Kondisi seperti ini sebaiknya kita hindari. Contoh dari Aggresive Driving adalah :
- Ngebut
- Tidak memberi tanda waktu belok atau pindah jalur
- Membuntuti kendaraan di depan terlalu dekat
- Melanggar rambu – rambu lalu lintas
- Sering memaki pengemudi lain sehingga sering terjadi adu fisik.
- Berjalan tidak pada lajurnya
- Memotong jalan kendaraan lain,
- Dan sebagainya
b. Basic Driving (Safety Issues), Untuk pengemudi yang berkarakter seperti ini biasanya sudah memiliki Surat Ijin Mengemudi dan mempunyai niat untuk berkendara dengan baik dan benar. Dalam berkendara bagi pengemudi ini sudah mahir dan menaati rambu - rambu lalu lintas. Tetapi masih sesekali melangar aturan. Biasanya pengemudi ini sudah mengemudi lebih dari 5 tahun. Untuk pengemudi ini kepercayaan dirinya tinggi tetapi perlu adanya penambahan ilmu tentang safety driving. Disarankan untuk mengikuti pelatihan (training) dan pengetahuan tentang safety driving.
c. Safety Driving (Self Control), Karakter pengendara ini lebih memikirkan keselamatan dirinya dan keselamatan orang lain. Dan dianggap sudah matang dalam perilaku dan skill.
d. Defensive Driving (Social Responsibility). Dari beberapa karakter pengemudi di atas untuk karakter yang ini dianggap sudah matang secara perilaku dan pernah mengikuti training safety driving. Bagi karakter ini pengemudi sudah mampu mencari, membaca, mengidentifikasi dan mengantisipasi bahaya dengan benar, selain itu juga mampu untuk menghindari bahaya kecelakaan dan sadar akan resiko yang diakibatkan dari kecelakaan. Karakter untuk pengemdi yang safety driving tidak hanya memikirkan keselamatan sendiri tetapi juka memikirkan keselamatan orang lain. Bahkan mempunyai jiwa empati dalam berkendara di jalanan.
Tipe pengemudi berkarakter defensive driving mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
- Mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi
- Mengemudi dengan aman, benar dan bertanggung jawab
- Saat berkendara selalu menjaga jarak aman dengan pengendara lain
- Mempunyai karakter yang bertoleransi terhadap pengguna jalan lain
- Memahami dengan benar dan tertib berlalu lintas
- Pemikiranya jauh ke depan dan memikirkan resikonya
3. KONDISI KENDARAAN ( Car / Vehicle Conditions)
Sebelum memasuki kendaraan sebaiknya melakukan pengecekan kondisi kendaraan :
a. Melakukan pengecekan sekeliling kendaraan.
Hal ini untuk memastikan bahwa kendaraan tidak terhalang dengan benda - benda ataupun binatang yang berada di sekitarnya. Tidak menutup kemungkinan ada binatang yang berada di bawah kolong kendaraan, benda yang menghalangi ban, ranting pohon yang menempel pada kendaraan. Jika sudah dipastikan dalam kondisi tidak ada yang menghalangi dengan benda maupun binatang bisa dilanjutkan dengan langkah selanjutnya.
b. Pengecekan terhadap roda dan ban.
Pastikan bahwa kondisi ban masih layak pakai dan tekanan dari ban tersebut masih aman untuk dipakai. Apabila yang kondisinya sudah tidak layak pakai akan mengalami penurunan daya cengkram terhadap jalan. Jika kondisi ban seperti ini sangat berbahaya apalagi jika berkendara dalam keadaan hujan. Untuk memeriksa kelayakan sebuah ban dengan melihat apakah ada retak dalam permukaan ban tersebut atau adanya benjolan. Retakan dan benjolan ditimbulkan dari permukaan karet ban yang sudah lentur dengan compound ban mulai berkurang. Jika kondisi ban seperti ini jangan dipaksakan untuk berjalan karena berpotensi mengalami pecah ban. Salah satu jalan adalah mengganti ban tersebut dengan ban baru.
c. Pengecekan kondisi kendaraan.
Pengecekan kondisi kendaraan ini bisa kita lakukan dengan beberapa hal yaitu : Periksa kondisi air di radiator mobil. Jika perlu kuras radioator dan ganti dengan air yang baru, kalau perlu tambah dengan cairan pendingin radiator untuk performa yang lebih maksimal, Pengecekan kondisi rem, pastikan rem masih pakem dan bersihkan disekitar injakan rem bersih dari sampah atau benda yang menghalangi, Pastikan kondisi lampu dan signal masih bisa nyala, Pastikan wiper bisa dijalankan dan air wiper masih banyak, Pastikan pendingin ruangan dalam kendaraan masih normal. Untuk kondisi mesin yang pasti sudah dilakukan perawatan secara rutin di bengkel.
d. Pengecekan terhadap kelengkapan kendaraan.
Apabila kondisi kendaraan dirasa sudah dicek seluruhnya dan siap untuk melakukan perjalanan, maka selanjutnya untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan dari kendaraan tersebut. Kita sebaiknya memastikan kunci-kunci dan kelengkapan untuk mengganti ban sudah lengkap dan tersimpan secara rapi di bagasi. Setelah itu pastikan peralatan P3K serta segitiga pengaman ada di kendaraan. Melakukan pengecekan masa berlaku STNK dan SIM . Apabila semuanya sudah dirasa lengkap, maka bisa dilanjutkan untuk melakukan perjalanan.
Jaga kondisi kendaraan anda tetap prima, dengan pengecekan dan perawatan yang rutin akan membantu anda untuk keamanan dan keselamatan anda saat mengemudi.
Dari ketiga faktor ini mari kita lebih untuk memilih yang lebih aman dan tidak membahayakan bagi pengemudi sendiri maupun pengemudi lain. Karena setiap orang tidak menginginkan kondisi yang membahayakan.
Sebelum memasuki kendaraan sebaiknya melakukan pengecekan kondisi kendaraan :
a. Melakukan pengecekan sekeliling kendaraan.
Hal ini untuk memastikan bahwa kendaraan tidak terhalang dengan benda - benda ataupun binatang yang berada di sekitarnya. Tidak menutup kemungkinan ada binatang yang berada di bawah kolong kendaraan, benda yang menghalangi ban, ranting pohon yang menempel pada kendaraan. Jika sudah dipastikan dalam kondisi tidak ada yang menghalangi dengan benda maupun binatang bisa dilanjutkan dengan langkah selanjutnya.
b. Pengecekan terhadap roda dan ban.
Pastikan bahwa kondisi ban masih layak pakai dan tekanan dari ban tersebut masih aman untuk dipakai. Apabila yang kondisinya sudah tidak layak pakai akan mengalami penurunan daya cengkram terhadap jalan. Jika kondisi ban seperti ini sangat berbahaya apalagi jika berkendara dalam keadaan hujan. Untuk memeriksa kelayakan sebuah ban dengan melihat apakah ada retak dalam permukaan ban tersebut atau adanya benjolan. Retakan dan benjolan ditimbulkan dari permukaan karet ban yang sudah lentur dengan compound ban mulai berkurang. Jika kondisi ban seperti ini jangan dipaksakan untuk berjalan karena berpotensi mengalami pecah ban. Salah satu jalan adalah mengganti ban tersebut dengan ban baru.
c. Pengecekan kondisi kendaraan.
Pengecekan kondisi kendaraan ini bisa kita lakukan dengan beberapa hal yaitu : Periksa kondisi air di radiator mobil. Jika perlu kuras radioator dan ganti dengan air yang baru, kalau perlu tambah dengan cairan pendingin radiator untuk performa yang lebih maksimal, Pengecekan kondisi rem, pastikan rem masih pakem dan bersihkan disekitar injakan rem bersih dari sampah atau benda yang menghalangi, Pastikan kondisi lampu dan signal masih bisa nyala, Pastikan wiper bisa dijalankan dan air wiper masih banyak, Pastikan pendingin ruangan dalam kendaraan masih normal. Untuk kondisi mesin yang pasti sudah dilakukan perawatan secara rutin di bengkel.
d. Pengecekan terhadap kelengkapan kendaraan.
Apabila kondisi kendaraan dirasa sudah dicek seluruhnya dan siap untuk melakukan perjalanan, maka selanjutnya untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan dari kendaraan tersebut. Kita sebaiknya memastikan kunci-kunci dan kelengkapan untuk mengganti ban sudah lengkap dan tersimpan secara rapi di bagasi. Setelah itu pastikan peralatan P3K serta segitiga pengaman ada di kendaraan. Melakukan pengecekan masa berlaku STNK dan SIM . Apabila semuanya sudah dirasa lengkap, maka bisa dilanjutkan untuk melakukan perjalanan.
Jaga kondisi kendaraan anda tetap prima, dengan pengecekan dan perawatan yang rutin akan membantu anda untuk keamanan dan keselamatan anda saat mengemudi.
Dari ketiga faktor ini mari kita lebih untuk memilih yang lebih aman dan tidak membahayakan bagi pengemudi sendiri maupun pengemudi lain. Karena setiap orang tidak menginginkan kondisi yang membahayakan.
No comments:
Post a Comment