Thursday 19 October 2017

SELIP (SKID) PADA KENDARAAN

Untuk artikel ini saya akan membahas tentang Selip (SKID) atau kehilangan traksi. Yang dimaksud dengan Selip adalah suatu kondisi dimana hilangnya kontrol pada kendaraan. Kondisi selip ini ditandai dengan berubahnya arah kendaraan yang disebabkan berkurangnya cengkeraman dari ban. Sebelum penjelasan Selip (SKID), akan saya jelaskan instilah traksi. Traksi adalah gaya gesek maksimum yang bisa dihasilkan antara dua permukaan tanpa mengalami selip. Traksi antara dua permukaan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya:Komposisi material antara dua permukaan, Luas kontak antara dua permukaan (pada traktor, track type memiliki traksi yang lebih tinggi dibandingkan roda karena memiliki luas permukaan yang lebih besar), Bentuk makroskopik dan mikroskopik kedua permukaan (misal: alur ban mobil dan tingkat kekasaran aspal), Adanya kontaminasi, termasuk pelumas dan adhesive, Gerakan relatif antara dua permukaan, misalkan ban mobil yang bergerak di atas tanah mungkin akan menggeser permukaan tanah sehingga mengurangi traksi, Adanya gaya normal (umumnya terjadi pada dua benda yang bersentuhan dan memiliki arah tegak lurus bidang sentuh). Nah setelah mencoba memahami tentang traksi kita kembali ke selip.

Selip ini ada tiga jenis yang perlu diketahui :
1. Breaking SKIDS, terjadi karena pengereman yang terlalu kuat sehingga roda terkunci / berhenti berputar. Biasanya kondisi ini terjadi jika pengemudi kaget & panik saat mengetahui situasi yang membahayakan muncul di depan secara tiba - tiba, sehingga pengemudi secara reflek menginjakkan rem dengan kuat. Mengatasi Breaking SKID ini adalah dengan konsentrasi saat berkendara, mengatur kecepatan saat berkendara dimana mengetahui situasi di sekitar berarti bisa mengira - ngira kecepatan yang diperlukan.


2. Power SKIDS, terjadi karena akselerasi yang terlalu banyak / mendadak. Hal ini dikarenakan pengendara meginjakkan pedal gas secara penuh. Untuk mengurangi terjadinya skid, pengendara perlu mengurangi tekanan di pedal gas hingga ban memperoleh traksi.

3. Cornering SKIDS, terjadi dikarenakan olah kemudi yang kasar di saat menikung. 
Corner SKIDS ini ada dua jenis yaitu:
  • Understeer, terjadi ketika traksi roda depan jauh lebih kecil dibanding roda belakang, meskipun kemudi tetap dibelokkan mobil masih terasa terdorong keluar tikungan. Untuk lebih mudahnya memahami adalah mobil tidak mau untuk dibelokkan meskipun kemudi sudah diputar secara penuh.. Efek dari understeer akan memperbesar radius putar.
          Penyebab dari Understeer ini adalah:
          a. Akselerasi kasar di tikungan
          b. Olah kemudi kasar di tikungan.

          Untuk mengantisipasi Understeer adalah :
          a. Jangan menambah putaran kemudi,
          b. Mengurangi tekanan gas & sehalus mungkin memindahkan bobot kendaraan ke depan,
          c. Mengurangi putaran kemudi hingga mendapatkan traksi kembali.
  • Oversteer, terjadi karena berkurangnya traksi roda belakang, lebih kecil dibanding roda depan sehingga bagian belakang kendaraan bergeser melebihi bagian depan kendaraan. Bila kendaraan menikung melebihi yang diinginkan berarti mengalami Oversteer. Dengan oversteer akan terjadi bobot kendaraan berpindah ke depan, bagian belakang kendaraan    lebih ringan, berkurangnya traksi roda belakang.
      Penyebab dari Oversteer ini adalah:
      a. Mengerem sambil menikung, 
      b. Akselerasi kasar saat menikung, 
      c. Melepas pedal gas tiba - tiba di tikungan. 

      Untuk mengantisipasi Oversteer adalah:
      a. Menghindari akselerasi atau deselerasi secara tiba - tiba, 
      b. Counter steer (arahkan ke arah yang dituju sebelumnya), 
      c. Jangan panik & menginjak rem.

Nah dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jika berkendara di tikungan maupun di jalan yang lurus sebaiknya kita lebih waspada dan mengatur kecepatan yang kita bisa mengendalikan secara refleks supaya tidak terjadi Selip (SKID). Berkendaralah secara aman. Semoga bermanfaat untuk kita semua

No comments:

Post a Comment

POSTINGAN POPULER