Kejadian ini saya alami pada tahun 2014 di daerah sekitar Pondok Kopi Jakarta Timur. Maksud disini bukan untuk share lokasi kejadian tetapi dimanapun anda berada saat berkendara supaya lebih waspada. Pada saat itu saya sedang mencari alamat salah satu kantor yang berhubungan dengan pekerjaan saya. Situasi di jalanan tidak terlalu sepi, karena sudah jam 9.00 dimana kondisi sudah banyak lalu lalang orang - orang untuk beraktifitas. Kondisi kaca mobil saat itu saya buka dan laptop di jok depan sebelah kiri sopir. Disaat konsentrasi mencari alamat yang akan dituju, nampak berpapasan dengan seorang pengendara sepeda motor sambil tersenyum seolah - olah sudah kenal dengan saya. Di figure bawah ini pengendara motor saya tandai dengan nomor 2.
Saat itu saya berfikir apakah mengenal pengendara motor tersebut, mobil sambil tetap jalan dengan pelan. Kurang lebih 5 menit berlalu, pengendara motor yang senyum tadi sambil menyalip mengatakan bahwa ban kendaraan saya kempes.
Sambil menengok ke arah belakang memastikan apakah yang disampaikan pengendara motor tersebut benar apa salah saya tetap jalan dengan pelan. Dan memang tidak terasa adanya indikasi kempes ban, akhirnya mobil tetap jalan. Pengendara motor yang pertama (dalam figure no. 2) tadi tetap berjalan di depan saya. Jarak kurang lebih 50 meter ada pengendara motor kedua dari belakang mendekati di sebelah kanan dan mengatakan ban belakang kempes. Figure di bawah ini pengendara motor saya tandai dengan nomor 3.
Berhubung sudah terpecah konsentrasi akhirnya saya berhenti dan memastikan bahwa apa yang di sampaikan pengendara motor tadi benar.
Setelah saya pastikan ternyata tidak ada ban yang kempes. Saat itu akhirnya saya bisa berfikir dengan jernih kalau saya dibohongi dan pengendara motor tadi sudah pergi jauh. Setelah masuk mobil baru sadar kalau saya dijambret, laptop yang ada di jok depan sebelah kiri sudah diambil. Hal ini adalah modus penjambretan dengan melibatkan dua pengendara motor untuk mengelabuhi mangsanya. Modusnya adalah pengendara motor yang pertama bertugas mengambil barang jambretanya dan pengendara motor yang kedua bertugas meyakinkan mangsanya untuk memastikan kalau ban mobilnya kempes. Dari pengalaman ini dapat diambil kesimpulan saat mencari alamat yang akan dituju :
Saat itu saya berfikir apakah mengenal pengendara motor tersebut, mobil sambil tetap jalan dengan pelan. Kurang lebih 5 menit berlalu, pengendara motor yang senyum tadi sambil menyalip mengatakan bahwa ban kendaraan saya kempes.
Sambil menengok ke arah belakang memastikan apakah yang disampaikan pengendara motor tersebut benar apa salah saya tetap jalan dengan pelan. Dan memang tidak terasa adanya indikasi kempes ban, akhirnya mobil tetap jalan. Pengendara motor yang pertama (dalam figure no. 2) tadi tetap berjalan di depan saya. Jarak kurang lebih 50 meter ada pengendara motor kedua dari belakang mendekati di sebelah kanan dan mengatakan ban belakang kempes. Figure di bawah ini pengendara motor saya tandai dengan nomor 3.
Berhubung sudah terpecah konsentrasi akhirnya saya berhenti dan memastikan bahwa apa yang di sampaikan pengendara motor tadi benar.
Setelah saya pastikan ternyata tidak ada ban yang kempes. Saat itu akhirnya saya bisa berfikir dengan jernih kalau saya dibohongi dan pengendara motor tadi sudah pergi jauh. Setelah masuk mobil baru sadar kalau saya dijambret, laptop yang ada di jok depan sebelah kiri sudah diambil. Hal ini adalah modus penjambretan dengan melibatkan dua pengendara motor untuk mengelabuhi mangsanya. Modusnya adalah pengendara motor yang pertama bertugas mengambil barang jambretanya dan pengendara motor yang kedua bertugas meyakinkan mangsanya untuk memastikan kalau ban mobilnya kempes. Dari pengalaman ini dapat diambil kesimpulan saat mencari alamat yang akan dituju :
- Pastikan alamat yang kita tuju jelas
- Konsentrasi dalam berkendara, dan jangan menunjukkan seperti orang bingung
- Kondisi kaca mobil tertutup dan pintu terkunci
- Menaruh barang yang penting jangan di jok yang nampak dari luar
- Jika ada pengendara motor yang bilang ban kempes jangan langsung berhenti, berhentilah di tempat yang ramai atau dekat dengan pos polisi
No comments:
Post a Comment