Disini saya akan berbagi pengalaman yang dirasa tidak aman dalam berkendara. Saat itu saya sudah berusaha berkendara aman dengan konsentrasi yang penuh, memperhatikan sekeliling kendaraan, mengurangi kecepatan, menyalakan lampu sign tetapi masih ada satu kekurangan yang dianggap bisa menyebabkan ketidak amanan . Hal ini saya mencoba untuk share pengalaman ini, semoga bisa diambil manfaatnya. Pada saat itu saya sedang melakukan perjalanan ke kantor. Berhubung rumah berada di komplek perumahan yang padat, pastinya jalur yang dilalui tidak terlalu lebar. Saat melewati gang dan akan belok memasuki jalur utama, hal ini yang perlu menjadi perhatian bagi semua pengendara. Memang saat saya mau belok ke jalan utama lampu sign sudah saya nyalakan, mata juga tertuju ke depan dan spion kanan dan kiri. Disini konsentrasi saya prioritaskan pada pandangan sebelah kanan atau memastikan kendaraan yang melintas melewati jalan utama dari sebelah kanan tidak ada atau masih jauh. Terdapat juga pengendara motor yang berada di sebelah kiri saya. Pastinya saat belok kecepatan kendaraan saya kurangi. Disaat saya konsentrasi untuk belok dan memastikan kondisi sebelah kanan aman, disitu pengendara motor langsung belok dan tanpa memperhatikan kendaraan yang saya kendarai. Sehingga terjadi senggolan atara kendaraan saya dengan pengendara sepeda motor. Dan saat itu untungnya pengendara sebelah kanan atau nomor 3 bisa mengendalikan kendaraanya dan dilakukan pengereman. Kondisi seperti ini dikatakan berkendara tidak aman. Memang saya berusaha untuk lebih berhati - hati dalam melakukan belok. Yang menjadi poin penting dari saya adalah dalam kondisi apapun kita tidak bisa percaya penuh dengan pengendara sekitar kita. Kita harus konsentrasi ke semua arah. Dalam hal ini pandangan kita harus luas dalam berkendara. Berikut penulis tampilkan ilustrasinya.
FIGURE. 1
FIGURE. 2
Dari Figure di atas detail gambar sebagai berikut :
- Nomor 1, Penulis
- Nomor 2, Pengendara Motor
- Nomor 3, Pengendara mobil dari arah kanan
No comments:
Post a Comment