Kenapa saat mengemudi tidak diijinkan minum alkohol maupun obat - obatan, mari kita bahas tentang ini. Minum alkohol dan obat - obatan mempengaruhi maupun memperlambat proses berpikir kita sehingga perlu waktu yang lebih lama untuk bereaksi. Sehingga menimbulkan cara berfikir yang salah hingga mempengaruhi persepsi jarak, kecepatan serta mengurangi koordinasi saraf. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang seharusnya bisa dihindari.Alkohol akan mempengaruhi kita dan efeknya akan hilang dalam waktu relatif lama. Yang pasti tidak ada ukuran pastinya berapa gelas minuman agar kita mengemudi dengan aman. Kemampuan setiap manusia dalam menyerap alkohol dalam tubuh berbeda dan tergantung jenis kelamin, berat badan, sistem metabolisme tubuh, jenis minuman dan makanan yang dimakan sebelumnya. Untuk itu sebaiknya kita menghindari minum alkohol sebelum mengemudikan kendaraan. Karena sangat membahayakan bagi pengemudinya sendiri maupun orang lain.
Pengemudi yang berada di bawah pengaruh minuman keras sering menjadi tidak waspada, sehingga tidak menyadari seberapa cepat kendaraannya melaju. Selain itu membuat pengguna kendaraan lupa apakah telah menggunakan alat pengaman, seperti memasang sabuk pengaman atau mengenakan helm. Penurunan ketajaman visual akibat zat alkohol juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Masih ada lagi efek minuman keras ketika Anda berkendara, yaitu menjadi mengantuk. Tentu saja, mengantuk akan membuat Anda menjadi kurang fokus saat berkendara dan berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan. Ditambah lagi, efek minuman keras membuat pandangan kabur. Kondisi ini semakin menunjukkan betapa berbahayanya mengemudi di bawah pengaruh minuman keras.
Tidak ada takaran alkohol yang pas atau boleh dikonsumsi jika setelahnya Anda akan berkendara. Kondisi Anda setelah mengonsumsi alkohol juga bisa berbeda-beda, bisa lebih buruk lagi. Semua itu tergantung pada usia, berat badan, tingkat stres, makanan dan tipe alkohol yang baru saja dikonsumsi.
Jika Anda terpaksa harus berkendara atau mengemudi setelah mengonsumsi alkohol, tunggulah sampai efek alkohol benar-benar hilang. Sebagai gambaran, jika Anda mengonsumsi alkohol pada jam makan siang, maka efek alkohol kemungkinan mulai hilang pada saat malam hari.
Sebaliknya, jika Anda mengonsumsi alkohol pada malam hari, tahanlah untuk tidak mengemudikan kendaraan sampai pagi esok harinya. Sebab, setelah pagi kemungkinan barulah efek alhokol sudah hilang. Mengurangi jumlah minuman keras yang dikonsumsi juga bukanlah solusi. Jika berniat untuk berkendara, sebaiknya hindari sama sekali mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol.
Di Indonesia tidak ada aturan khusus mengenai takaran minuman keras saat berkendara. Berdasarkan Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kendaraan, pengemudi kendaraan bermotor seharusnya mengendarai dengan wajar dan penuh konsentrasi.
Jika pengemudi melakukan hal yang dapat mengganggu konsentrasi, dapat dikenai hukuman pidana atau denda. Hukuman akan lebih berat lagi, jika kemudian pengemudi menyebabkan kecelakaan sehingga timbul kerusakan, korban luka ringan atau luka berat, bahkan kematian.
Lebih baik menghindari berkendara, setelah Anda mengonsumsi minuman keras. Gunakan transportasi umum atau diantar oleh orang lain yang tidak mengonsumsi alkohol.
Efek Negatif Saat Berkendara
Ketika sedang berkendara, otak manusia harus cepat tanggap terhadap berbagai hal, seperti perubahan lampu lalu lintas, bunyi klakson, jalan yang tidak rata, atau pejalan kaki dan kendaraan lain yang melintas secara mendadak. Alkohol dapat menurunkan fungsi susunan saraf pusat, sehingga memengaruhi kemampuan otak untuk fokus dan membuat keputusan dengan cepat.Pengemudi yang berada di bawah pengaruh minuman keras sering menjadi tidak waspada, sehingga tidak menyadari seberapa cepat kendaraannya melaju. Selain itu membuat pengguna kendaraan lupa apakah telah menggunakan alat pengaman, seperti memasang sabuk pengaman atau mengenakan helm. Penurunan ketajaman visual akibat zat alkohol juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Masih ada lagi efek minuman keras ketika Anda berkendara, yaitu menjadi mengantuk. Tentu saja, mengantuk akan membuat Anda menjadi kurang fokus saat berkendara dan berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan. Ditambah lagi, efek minuman keras membuat pandangan kabur. Kondisi ini semakin menunjukkan betapa berbahayanya mengemudi di bawah pengaruh minuman keras.
Tidak ada takaran alkohol yang pas atau boleh dikonsumsi jika setelahnya Anda akan berkendara. Kondisi Anda setelah mengonsumsi alkohol juga bisa berbeda-beda, bisa lebih buruk lagi. Semua itu tergantung pada usia, berat badan, tingkat stres, makanan dan tipe alkohol yang baru saja dikonsumsi.
Jangan Memaksakan Diri untuk Mengemudi
Efek buruk dari berkendara saat sedang di bawah pengaruh alkohol memang fatal. Sudah banyak orang yang kecelakaan bahkan meninggal akibat memaksakan diri mengemudi setelah minum alkohol. Banyak juga yang menjadi berurusan dengan pihak hukum karena membuat orang lain menjadi korban.Jika Anda terpaksa harus berkendara atau mengemudi setelah mengonsumsi alkohol, tunggulah sampai efek alkohol benar-benar hilang. Sebagai gambaran, jika Anda mengonsumsi alkohol pada jam makan siang, maka efek alkohol kemungkinan mulai hilang pada saat malam hari.
Sebaliknya, jika Anda mengonsumsi alkohol pada malam hari, tahanlah untuk tidak mengemudikan kendaraan sampai pagi esok harinya. Sebab, setelah pagi kemungkinan barulah efek alhokol sudah hilang. Mengurangi jumlah minuman keras yang dikonsumsi juga bukanlah solusi. Jika berniat untuk berkendara, sebaiknya hindari sama sekali mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol.
Di Indonesia tidak ada aturan khusus mengenai takaran minuman keras saat berkendara. Berdasarkan Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kendaraan, pengemudi kendaraan bermotor seharusnya mengendarai dengan wajar dan penuh konsentrasi.
Jika pengemudi melakukan hal yang dapat mengganggu konsentrasi, dapat dikenai hukuman pidana atau denda. Hukuman akan lebih berat lagi, jika kemudian pengemudi menyebabkan kecelakaan sehingga timbul kerusakan, korban luka ringan atau luka berat, bahkan kematian.
Lebih baik menghindari berkendara, setelah Anda mengonsumsi minuman keras. Gunakan transportasi umum atau diantar oleh orang lain yang tidak mengonsumsi alkohol.
No comments:
Post a Comment